Sekitar dua dekade lalu, orang-orang Indonesia biasanya akan mengacu pada Indomie sebagai merek mi instan paling terkenal, yang telah diekspor ke beberapa negara. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, orang melihat peningkatan popularitas Mie Sedaap, merek mi instan dari Wings Group yang dimiliki Eddy Katuari. Banyak yang terkejut bagaimana merek mi yang pada awalnya tampak tidak diperhitungkan ini tiba-tiba naik menjadi pesaing ketat Indomie di Indonesia, bahkan mulai memperoleh loyalitas pelanggan.
Dalam sebuah wawancara dengan Majalah SWA, Eddy Katuari menjelaskan rahasia pemasaran Mie Sedaap yang membuat merek ini mampu menjadi persaing ketat Indomie.
Pemasaran Mie Sedaap Secara Gerilya
Ketika Mie Sedaap pertama kali diluncurkan, harganya lebih murah daripada Indomie, tapi Eddy mengatakan bahwa itu tidak serendah merek mi murah lain, karena dia lebih memperhatikan kualitas mi bukan hanya mengandalkan harga murah. Misalnya, banyak pelanggan memuji Mie Sedaap karena lebih kenyal daripada Indomie, dan tidak mudah mengembang bila direbus. Namun, untuk upaya pemasaran pertama, Eddy memilih strategi yang sama yang dia diterapkan pada barang-barang kebutuhan konsumen lainnya produksi Wings; dia melakukan teknik pemasaran gerilya.
Eddy tidak memulai di kota besar; dia memilih untuk memasarkan Mie Sedaap ke toko-toko di kota-kota kecil dan desa-desa bukan kota-kota besar. Alih-alih menggunakan lini pemasaran atas, dia memilih untuk memasarkan produk mi-nya di lini bawah. Dari desa-desa dan kota-kota kecil, produknya perlahan-lahan membangun dasar pelanggan yang kuat serta permintaan yang konstan, dan dari sana, dia menuju kota-kota besar dan supermarket besar. Setelah dia memastikan bahwa Mie Sedaap sudah memiliki dasar pelanggan yang kuat, strategi lini atas diluncurkan terutama melalui iklan komersial di TV serta media cetak.
Program Hadiah Konsumen
Eddy Katuari juga meluncurkan program yang tidak pernah dipikirkan Indomie sebelumnya: hadiah konsumen. Alih-alih memberikan bonus untuk pembelian skala besar (seperti mangkuk untuk pembelian satu kotak Indomie), Mie Sedaap memberikan satu paket mi untuk pembelian hanya 5 paket. Cara ini membuat konsumen merasa bahwa merek ini memiliki nilai lebih dibandingkan merek lain, terutama karena banyak pembeli mi instan membelinya dalam paket individu.
Dengan strategi tersebut, tidaklah mengherankan bahwa merek mi instan Eddy Katuari dapat meningkat dengan cepat untuk bersaing dengan raksasa mi di Indonesia.