Sri Prakash Lohia, salah satu orang terkaya Indonesia dalam daftar Forbes, berkewarganegaraan Indonesia. Namun, dia masih tidak melupakan tanah kelahirannya, India. Saat ini dia terkenal karena menyelesaikan proyek restorasi Wharton House pada 2013, sebuah proyek yang menghabiskan sekitar 50 juta poundsterling. Walaupun Wharton House sekarang merupakan properti pribadi Sri Prakash, dia masih terkenal di India sebagai seorang yang mau mengeluarkan banyak uang dan dedikasi untuk mengembalikan gedung bersejarah ke dalam keagungan bentuknya.
Proyek Sejarah yang Terabaikan menjadi Milik Pribadi
Sheridan House, yang sekarang menjadi milik pribadi Sri Prakash Lohia, merupakan kediaman Jenderal John Burgoyne, yang lebih terkenal dengan kesalahannya dalam Perang Kemerdekaan Amerika yang membuat Inggris kehilangan beberapa koloninya di Amerika Serikat. Namun demikian, rumah yang dibangun pada tahun 1770 dengan sangat megah, tetapi kemudian berubah menjadi kantor sebelum diabaikan hingga akhirnya menjadi kumuh sekali, sampai Sri Prakash datang untuk merenovasi bangunan tersebut, tapi hal itu lebih dari sekadar proyek “renovasi”.
Setelah membeli rumah itu, Sri Prakash Lohia kemudian menghabiskan banyak uang untuk menyewa tim terbaik yang terdiri dari sejarawan, arsitek, kontraktor, dan pekerja untuk memastikan bahwa rumah tersebut memperoleh kembali bentuk serta keindahan aslinya. Dia bahkan tidak ragu-ragu untuk membeli furnitur dan dekorasi antik yang mahal dari Christie sehingga rumah tersebut sebisa mungkin akan terlihat seperti aslinya. Karena rumah tersebut didesain oleh arsitek terkenal Robert Adam, perencanaan proyek yang ekstensif harus dilakukan sebelum rumah direnovasi. Para arsitek dan kontraktor menggunakan foto-foto sejarah dan foto-foto tua dari rumah tersebut saat masih dalam bentuknya yang sangat megah sebagai panduan.
Rumah Mewah yang “Sepadan dengan Penantian”
Menurut Sri Prakash Lohia dalam Sunday Guardian, penantiannya untuk seluruh proyek hingga selesai ternyata tidak sia-sia. Wharton House tidak lagi menyerupai kantor kumuh seperti sebelumnya. Sebaliknya, sekarang rumah itu memiliki interior marmer yang indah, 16 kursi makan mewah, ruang tamu, ruang musik, serta furnitur antik asli yang mahal. Namun, rumah juga memiliki berbagai fasilitas modern serta hiburan dan fasilitas bisnis untuk mendukung aktivitasnya.
Misalnya, rumah sekarang memiliki kolam renang, ruang olahraga, ruang sauna, dan ruang spa. Terdapat juga sebuah bioskop di ruang bawah tanah serta garasi yang luas tempat koleksi mobil mewah. Bahkan ketika rumah menjadi milik pribadi, upayanya yang menghabiskan uang dan mengundang para sejarawan serta arsitek untuk benar-benar merestorasi bangunan tua dari era Inggris di India ini harus dikagumi.