Sementara banyak orang Indonesia yang kini mengenalnya sebagai seorang politisi, Hary Tanoesoedibjo tetap lebih dikenal sebagai pebisnis mandiri yang sukses, terutama berkat perusahaan media MNC Group-nya. Kekayaannya bernilai 1,35 miliar dolar Amerika dan kebanyakan berasal dari perusahaan media terutama TV, majalah, radio, tabloid, dan koran. Sementara banyak kontroversi dalam politik yang mengelilinginya telah membuatnya terkenal selama beberapa tahun terakhir, kita tetap tidak bisa mengabaikan keberhasilan dan prestasinya sebagai seorang pengusaha.
Kerajaan Bisnis Media Hary Tanoesoedibjo
Hary Tanoesoedibjo, yang lebih dikenal sebagai Hary Tanoe, pertama kali mendirikan perusahaan raksasa medianya pada tahun 1989 dengan nama PT Bhakti Investama. Perusahaan ini bergerak dalam banyak bidang pekerjaan, menangani media, sumber daya alam, dan keuangan. Dia membeli perusahaan dari perusahaan manajemen investasi dan mengembangkannya, mengubahnya menjadi perusahaan yang lebih besar dan sukses. Namun, setelah krisis moneter Indonesia pada tahun 1997 dan 1998, dia mulai melakukan merger dan akuisisi, serta mengubah nama perusahaan menjadi PT Global Mediacom Tbk. Dia pun menjadi Presiden Direktur MNC dan RCTI, stasiun televisi terkenal, pada tahun 2003.
Saat ini, dia memiliki beberapa stasiun televisi terkenal. MNCTV kini terdiri dari MNC Food and Travel, MNC Music, MNC Drama, MNC Comedy dan banyak lainnya. Dia juga pemilik RCTI dan Global TV, begitu pula stasiun radio terkenal Trijaya FM. Untuk media cetak, dia memiliki koran Seputar Indonesia, majalah bisnis dan ekonomi Trust, serta Genie, sebuah tabloid remaja. Dia pun mempunyai Indovision, sebuah layanan TV kabel terkenal di Indonesia.
Dia mulai memasuki dunia politik pada tahun 2011, bergabung dengan Partai NasDem (National Democratic) dan membawa slogan Gerakan Perubahan (Movement of Change), dengan keyakinan bahwa kaum muda seharusnya mulai menjadi kekuatan di balik perubahan-perubahan dalam politik Indonesia. Bahkan, dia mencoba untuk mengejar kursi kepresidenan pada pemilihan umum tahun ini, tapi gagal.