Dalam gelombang Pemilihan Presiden 2014, masyarakat Indonesia menjadi saksi munculnya pebinis sukses ke panggung politik. Itulah Hary Tanoesoedibjo. Namanya muncul dalam panggung politik untuk pertama kalinya ketika Nasdem mendeklarasikan diri sebagai sebuah organisasi sosial. Dia mulai melakukan perjalanan politiknya sebagai ketua dewan ahli dan wakil ketua Nasdem setelah Nasdem mendeklarasikan diri sebagai sebuah partai politik. Namun, kariernya dengan Nasdem tidak menunjukkan kemajuan yang baik. Saat ini, dia tidak lagi milik partai itu.
Manuver dalam Politik
Perannyadalam panggung politik mulai meningkat pada awal 2013. Pada 21 Januari 2013, dia berkonflik dengan Surya Paloh, yang menjadi ketua partai. Setelah berhenti dari partai tersebut, dia kemudian bergabung dengan Wiranto sebagai bagian dari Partai Hanura. Dalam partai ini, dia memperoleh posisi penting karena hubungan dekatnya dengan Wiranto. Di sana, dia menjadi Wakil Ketua Hanura kemudian sangat gencar mengkampanyekan Wiranto dan Hary Tanoe sebagai Kandidat Presiden-Wakil Presiden, terutama melalui medianya.
Setelah melakukan kampanye yang panjang dan besar-besaran, hasilnya tidak seperti yang diharapkan meskipun anggaran yang besar telah dihabiskan untuk kampanye televisi. Dilaporkan bahwa Hanura di peringkat ke-2 sebagai partai politik yang menghabiskan anggaran paling besar untuk kampanye. Di sisi lain, Partai Nasdem menunjukkan hasil yang lebih baik. Nasdem memperoleh 6,72% suara dan Hanura hanya 5,26% dalam pemilu legislatif. Hubungan antara HT dan Wiranto menjadi dingin terutama setelah kegagalan untuk memperoleh cukup suara. Titik puncak kekecewaan adalah karena koalisi Hanura dengan PKB, PDIP, dan Nasdem, yang mendukung Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden.
Dukungan untuk Prabowo-Hatta
Konflik internal dalam Hanura menyebabkan pemecatan Hary Tanoe dari partai itu. Kemudian, dia bergabung dengan Prabowo-Hatta. Dia juga menghabiskan banyak uang untuk kampanye media untuk mendukung kandidat presiden nomor 1. Namun, hasilnya mengecewakan karena hitungan final KPU menetapkan Jokowi-JK sebagai pemenang. Mungkin perjalanannya dalam panggung politik tidak sebaik manuvernya dalam bisnis. Dapat dikatakan, dia ahli dalam bisnis, tapi dalam politik lain cerita.
Selain manuver politiknya, Hary Tanoe adalah pebisnis yang sukses. Mencapai keberhasilan dalam bisnis, Hary Tanoe telah menjadi miliuner, yang dihormati para pengusaha lain. Untuk kompetensi pengalaman dan manajemen bisnis, dia sering diundang untuk menjadi pembicara dalam seminar dan untuk berbagi pengalaman dalam bisnis kepada pengusaha lain atau mahasiswa. Sebenarnya, ada empat prinsip dasar yang telah membuatnya menjadi seorang pengusaha sukses, yakni tekad, fokus, berdoa, dan komitmen.