Eddy Katuari memang hanya memiliki Wings Group, tetapi satu perusahaan ini menjangkau banyak bidang dalam bisnis. Dia mengubah bisnis keluarga yang terlihat sederhana yang hanya terbatas pada konsumen domestik ini menjadi sebuah perusahaan raksasa yang memiliki konsumen di dalam dan luar negeri, dengan keuntungan jutaan dolar tiap tahun. Walaupun dia sebagai generasi kedua, intuisi bisnis dan kerja kerasnya telah membawa perusahaan keluarga ini berkembang menjadi perusahaan besar yang mengirim produk-produknya ke 90 negara.
Dari Fa Wings ke Banyak Produk
Wings Group berasal dari sebuah perusahaan keluarga yang memproduksi sabun Fa Wings, didirikan pada tahun 1947 oleh Freddy Ignatius Katuari, ayah dari Eddy Katuari. Namun, setelah meninggalnya sang ayah dan Eddy menggantikan posisinya, dia memperluas produk-produk Wings ke lebih banyak tipe barang kebutuhan konsumen (consumer goods). Dari sabun Fa Wings, perlahan-lahan berbagai produk berkembang ke deterjen, sabun mandi, sabun cuci piring, pasta gigi, dan mi instan. Faktanya, mi instan produksi Wings, Mie Sedaap, sekarang menjadi pesaing utama Indomie, merek mi paling terkenal dari Indofood.
Pemunculan varietas produk ini pertama kali terlihat selama awal tahun ’90-an; pada waktu itu, produk-produk Wings masih diasosiasikan dengan deterjen dan sabun. Kini, banyak merek yang telah diproduksi oleh Wings yang menjadi kebutuhan pokok rumah tangga, dan setiap merek memiliki konsumen loyalnya sendiri-sendiri. Banyak dari produknya, seperti sabun dan deterjen bahkan telah diekspor ke beberapa negara di Amerika, Asia, dan Eropa.
Selain Wings Group, Eddy Katuari juga menjadi orang di balik Bank Ekonomi, yang merupakan salah satu bank besar selama tahun ’90-an, walaupun akhirnya dia menjual bank itu kepada HSBC. Dia pun bermitra dengan Lautan Luas Group dan Salim Group untuk mendirikan PT Ecogreen, sebuah industri kimia oleo. Dia juga bermitra dengan pemilik PT Djarum untuk mendirikan sebuah perusahaan pengemasan bernama PT Unipack.
Sukses dari Barang Kebutuhan Konsumen yang Murah
Rahasia Eddy Katuari dalam mengembangkan perusahaannya adalah berfokus pada barang-barang kebutuhan konsumen yang murah tapi berkualitas tinggi. Dengan cara ini, dia membuat posisinya aman dalam pasar sambil menggunakan konsep pemasaran yang kuat untuk perlahan-lahan menyaingi perusahaan consumer goods raksasa seperti Unilever. Dia memperoleh kepercayaan konsumen, dan inilah yang membuat produk-produk Wings Group dapat bertahan bahkan pada saat terjadi krisis moneter yang terkenal itu pada tahun 1998 yang menyebabkan banyak perusahaan bangkrut (terutama karena krisis moneter membuat produk murah didambakan oleh pembeli). Hingga hari ini, Wings Group terus memproduksi produk-produk yang digunakan banyak orang di Indonesia dari seluruh latar belakang dan status ekonomi.