Hampir tidak ada orang Indonesia yang tidak pernah menggunakan produk-produk dari PT Kalbe Farma, raksasa farmasi Indonesia yang memproduksi banyak obat dan produk nutrisi yang populer. Tokoh di balik perusahaan ini adalah Boenjamin Setiawan, lulusan farmasi dari Universitas Indonesia dan University of California yang berhasil membangun PT Kalbe Farma; dari sebuah toko farmasi kecil di sebuah garasi kecil di Jakarta menjadi perusahaan farmasi multinasional.
Dari Mengajar Hingga Membangun Perusahaan Farmasi
Ketika Boenjamin Setiawan lulus dari University of California dengan gelar farmasi, dia memiliki pekerjaan yang baik dan stabil sebagai dosen farmasi. Namun, naluri bisnisnya memaksanya untuk membuka bisnis farmasi sendiri. Bersama dengan enam orang mitra, dia memulai sebuah bisnis farmasi yang berawal dari sebuah garasi kecil di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kalbe Farma secara resmi beroperasi pada 10 September 1966 sebagai sebuah bisnis farmasi kecil.
Perusahaan menikmati profit yang kecil dan perlahan-lahan berkembang, hingga krisis moneter pada tahun 1998 yang menyebabkan banyak perusahaan Indonesia bangkrut. Bahkan setelah memperoleh pinjaman dari bank-bank asing, Boenjamin tetap tidak mampu menjalankan perusahaan seperti sebelumnya. Akhirnya, Boenjamin memutuskan untuk menjual banyak aset perusahaan kecuali yang berkaitan dengan farmasi, sebelum memulai cabang-cabang bisnis baru seraya mempertahankan Kalbe Farma sebagai sebuah perusahaan farmasi yang terus berjalan. Selama masa-masa sulit itu, Boenjamin menjaga perusahaannya dari keruntuhan dengan memperluas bisnis perusahaan untuk bidang lain seperti properti dan logistik, tapi tetap memperkuat bisnis utama di bidang farmasi.
Akhirnya, dia berhasil menjaga PT Kalbe Farma dari kebangkrutan, kemudian bahkan berhasil meningkatkan ekspansi dan profit bisnisnya. Pada tahun 2012, Kalbe Farma bahkan berhasil mengakuisisi sebuah perusahaan minuman kesehatan, Hale International. Pada tahun yang sama, perusahaan juga bergabung dengan Milko Beverage dan mendirikan Kalbe Milko Indonesia. Perusahaan ini kemudian membuat minuman kesehatan yang populer di Indonesia seperti Sakatonik, Extra Joss, dan Fatigon.
Sukses dari Basis Bisnis yang Kuat
Kunci kesuksesan Kalbe Farma adalah basis bisnis yang kuat, yang berfokus pada farmasi meskipun perusahaan memperluas berbagai cabang bisnis. Saat ini, sekitar 17,4% dari keuntungannya berasal dari produk-produk obat, serta 20% berasal dari produk-produk nutrisi atau kesehatan seperti susu bayi dan anak-anak, suplemen untuk ibu hamil, dan susu berkalsium tinggi.
Boenjamin, yang sekarang berusia 80 tahun, sudah pensiun serta memutuskan untuk mewariskan bisnisnya kepada generasi yang lebih muda. Saat ini, keponakan perempuannya, Bernadette Ruth Setiady, memegang posisi sebagai direktur.