Nama PT Musim Mas jarang terdengar di antara masyarakat Indonesia, tapi nama itu menjadi salah satu perusahaan kimia oleo paling sukses di dunia. Bachtiar Karim, pemilik perusahaan, dikenal rendah hati dan tidak terlalu dikenal bahkan di kalangan pebisnis. Namun, dia yang bertanggung jawab atas pencapaian perusahaan yang menakjubkan dalam bisnis kimia oleo, bahkan tanpa harus berafiliasi dengan kelompok-kelompok raksasa kelapa sawit Indonesia seperti Astra dan Asian Agri.
Bertumbuh dari Bisnis Keluarga
Bachtiar Karim telah mempelajari penanganan bisnis kimia oleo sejak berusia muda sekitar 20 tahun, ketika dia diminta untuk menangani perusahaan sabun keluarga setelah meninggalnya sang kakek. Pada tahun 1972, dia mengubah nama perusahaan dari Nam Cheong Soap Factory menjadi PT Musim Mas, dan perusahaan berkembang pesat hingga menjadi sebuah fasilitas kilang minyak sawit yang besar. Namun, hanya dalam tahun 1988 Bachtiar membangun bisnisnya sehingga perusahaan memiliki perkebunan kelapa sawit sendiri. Begitu dia lulus dari sekolah teknik, Bachtiar juga berkontribusi pada pembangunan teknis perusahaan. Kemudian, dia berhasil meningkatkan produksi perusahaan dari 120 ton per bulan menjadi 400 ton per bulan.
Bachtiar memulai perjalanan bisnisnya dari dasar; awalnya sang ayah menempatkan dia pada dasar tangga sehingga dia dapat belajar beragam aspek bisnis hingga berbagai detail yang sangat kecil. Dia harus bekerja pada berbagai departemen dari departemen teknis, akunting, hingga manajemen. Setelah itu, dia pun belajar di luar negeri dan berhasil membawa pulang pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kinerja perusahaannya.
Rendah Hati, Prestasi Tinggi
Sebagai pebisnis yang rendah hati, tidak banyak orang yang mengetahuinya, kecuali mitra bisnis perusahaannya. Namun, rasa untuk berprestasi dan berinovasi telah membawa PT Musim Mas menjadi salah satu perusahaan kimia oleo terbesar di Indonesia dan bahkan dunia. Ketika perusahaan membeli perkebunan kelapa sawit baru, Bachtiar menggunakan kesempatan untuk menangani semua perkebunan sambil belajar lebih banyak tentang aspek bisnis yang lebih canggih. Dia pun menerapkan beberapa inovasi teknis baru dalam aspek operasional pabrik.
Inovasinya terdiri dari berbagai terobosan seperti metode produksi dengan penggunaan energi yang lebih rendah sementara pada saat yang sama mengurangi risiko kebocoran. Kini 90% dari produksinya untuk ekspor, dan orang-orang Indonesia mengenal tiga produk yang dibuat perusahaannya: Medicare, Lark, dan sabun batangan Harmony. Bachtiar Karim juga menerapkan prinsip berkelanjutan di fasilitas kimia oleo dan pabrik kelapa sawit yang menyuplai minyak sawit mentah.
Luar biasa
Selamat Pagi Bapak/Ibu,
Dengan ini kami mengajukan Penawaran Burung Hantu (Predator) Pembunuh Hama Tikus Jenis Tito Alba yang saat ini telah mendapat Reprensi dari RSPO dan ISPO bahwa Penggunaan Pembasmi Hama, khususnya Hama Tikus paling Efektif penggunaannya dengan Mengembang biakkan Burung Jenis Tito Alba/Burung Hantu,sebab tanpa berakibat buruk terhadap Keberadaan Ekosistem lainnya,yang selama ini menggunakan Festisida yang sangat berakibat buruk dengan terjadinya Pencemaran zat Kimia terhadap Alam sekitar.
File terlampir Terimakasih,
Hormat kami,
PT.REZKY INANTA MANDIRI
ttd
syodikun siregar Contact Person HP.081310291975