PT Trakindo bukanlah nama yang asing bagi orang Indonesia yang bergerak dalam bidang industri alat berat, dan Achmad Hamami adalah orang di baliknya. Dia dan keluarganya saat ini menjalankan Trakindo, yang merupakan distributor alat berat Caterpillar yang paling terkenal di Indonesia, dengan kekayaan bernilai 1,5 miliar dolar Amerika. Seorang lelaki dengan beragam pengalaman dan latar belakang, Achmad Hamami masih sangat berpengaruh dalam bisnis Trakindo walaupun glaukoma telah merampas penglihatannya.
Latar Belakang Achmad Hamami
Kepemimpinan Achmad Hamami secara khusus dibentuk pada saat dia bergabung dalam militer di Belanda, yang mana dia berhasil mencapai pangkat kolonel di usia sangat muda pada tahun 1960-an. Namun, saat dia menemukan betapa korupnya lingkungan kerjanya, dia memutuskan untuk beralih menjadi pengusaha dan memulai bisnis sendiri: membuka kursus matematika untuk anak-anak di rumah. Perlahan-lahan, dia membangun bisnisnya dengan mendirikan sebuah perusahaan distribusi alat berat, PT Trakindo Utama pada 1970. Perusahaannya perlahan-lahan mendapat pengakuan di Amerika Serikat, khususnya karena dia memiliki reputasi yang baik berkat jejaknya yang bersih sebagai militer. Pada tahun 1971, Trakindo menjadi distributor resmi Caterpillar di Indonesia.
Setelah PT Trakindo, Achmad Hamami pun membangun perusahaan-perusahaan lain untuk mendukung bisnis utamanya dalam alat berat, terutama PT Sanggar Sarana Baja pada tahun 1977 dan PT Chandra Sakti Utama Leasing pada tahun 1995. Walaupun dia mengalami masa-masa sulit selama krisis moneter Indonesia, bahkan berutang 118 juta dolar Amerika, yang membuatnya memberikan perusahaannya dijalankan oleh anak-anaknya, perusahaannya terbukti tangguh, dan dia tetap menjadi figur penting dalam bisnis.
Achmad Hamami membuktikan bahwa intuisi bisnis dan integritas dapat membawa pada kesuksesan besar sekalipun berawal dari yang sederhana. Bahkan, krisis moneter dan penyakit tidak bisa menghentikannya dari bekerja dan berkontribusi terhadap kesuksesan bisnisnya.